Fakta fakta tentang developer game di Indonesia


Developer game di Indonesia? Banyak sih iya tapi yang termasuk sukses itu sangat sedikit, kenapa? banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan mereka salah satunya adalah ambisi. Banyak sekali game buatan Indonesia tapi yang Go International bisa dihitung dengan jari, sebut saja Dreadout, Celestian Tales: Old Notrh, Pale Blue, Infectonator Survivors, hanya itu yang penulis tau tentang game Indonesia yang berhasil Go International. Banyak faktor yang membuat game itu sukses di buat dan faktor tersebut akan penulis sebutkan dibawah

game indonesia, developer indonesia

Developer Sukses
1. Buat konsep game yang simple
Simple but brilliant, key to success  
2. Gameplay/ Story oriented
Mementingkan gameplay dari pada graphic
3. Kebanyakan memilih graphic 2D
2D is beautiful and fun, Faktanya graphic 2d bisa lebih indah dari pada 3D
4. Kebanyakan mengambil tema fantasy atau horror
Karena tema tersebut membutuhkan kreatifitas dan kemampuan developer sehingga tidak ada kesan terlalu memaksakan
5. Latar cerita yang kreatif
latar story yang benar benar dibuat dan bukan mengambil nama tempat asli walau mengambil tempat asli tapi tidak dalam skala besar
6. Tidak memilih MMO
Faktanya MMO butuh dana besar sedangkan developer indie hanyalah developer baru dengan modal yang sedikit
7. Sesuai dengan kemampuan masing masing
Developer sukses adalah developer yang tau dimana batas kemampuan mereka
8. Punya tempat untuk berdiskusi dan meningkatkan teamwork
Ini yang paling penting yaitu teamwork dan diskusi dalam satu tempat, walau itu hanya cafe atau rumah yang penting sesama team bisa berkumpul dan berdiskusi
9. Mereka orang yang terdidik dan punya Passion
Mereka punya passion dalam game tapi mereka juga belajar untuk membuat game, Jadi bukan hanya sekedar Passion saja
10. Tidak mengratiskan game mereka
Everything have cost. Developer sukses tidak akan mengratiskan game mereka karena semua orang butuh uang dan jika gamenya diberikan secara gratis pasti akan disisipi In app purchase atau iklan
11. Semua asset adalah buatan sendiri
Yep, buatan sendiri tidak mengambil dari web atau mendownloadnya 


Failed Developer
1. Membuat konsep terlalu keren
Konsepnya bagus, keren dan inovatif tapi tidak bisa menggarapnya
2. Graphic Oriented
Ciri ciri kegagalan developer adalah mementingkan graphic tapi gameplay buruk
3. 3D Master race!!
Mengambil graphic 3D agar realistis tapi kurang mengerti apa itu 3D yang sebenarnya
4. Kebanyakan mengambil tema Horror atau Survival dan FPS master race
Tema survival di pakai karena tidak butuh banyak scripting dan horror agar tidak terlalu banyak object yang dipakai, intinya Gak mau susah
5. Latar cerita dibuat se-realistis mungkin
Tempat dan karakater yang dipakai dibuat serealistis mungkin agar terlihat keren dan Indonesia adalah tempat yang paling sering dipakai
6. Memilih MMO atau Online play
Kebanyakan developer indie selalu bermimpi agar bisa menyiptakan game MMO FPS seperti game online Point blank dkk. tapi tidak memikirkan budget
7. Tidak melihat batas kemampuan
Karena konsepnya yang terlanjur keren dan realistis mereka akan kewalahan mengurusnya, seperti script yang rumit dan sebagainya
8. No teamwork
Mereka merekrut orang sebanyak banyaknya dengan memanfaatkan media online seperti Facebook tapi tidak ada kerja sama team diantara mereka
9. Mereka hanya punya passion dalam game dan sedikit pengetahuan tentang apa yang mereka kerjakan sebenarnya
Punya passion sih iya tapi kalau tidak dilengkapi dengan belajar sama saja bohong
10. Everything is free
Mereka ingin menggratiskan gamenya karena mereka belum tau tentang dunia game.
11. Asset buatan sendiri sangat sedikit
Kebanyakan mereka download dari web atau memakai asset default engine yang dipakai karena gak mau susah
12. Cara promosi yang salah
Nah ini yang paling sering ditemukan, mereka mengandalkan kata "Game karya anak bangsa" atau "Game buatan Indonesia" "I found this at every single fail Developer" 

Semoga artikel dari penulis IDTechToday ini bisa menjadi refrensi untuk para developer indie di Indonesia. Terima Kasih

No comments:

Post a Comment