Gadget Mania - Komedi

gadget mania, cerpen gadget mania, cerpen remaja, cerpen, cerpen hacker
Saat itu masih pukul 10, heningnya malam sebelum ujian membuat Wawan tak bisa tertidur, hatinya gusar karena selama ini dia tidak belajar dengan baik. Ya itu semua karena iPhone diberikan oleh pamannya itu lalu Wawan berusaha untuk mematikan gadget kesayangannya itu. Tapi sialnya teman sekamar kos Wawan tidak bisa tidur dengan tenang padahal biasanya Wawan bisa tidur dengan nyenyak sebelum sahabatnya itu menumpang di kos-annya.

"Oi cuk jangan ngorok dong gue gak bisa tidur nih" ujar Wawan

Tapi omongan Wawan tidak dihiraukan oleh Dodi, teman Wawan yang katanya adalah 'hacker' sekaligus menderita Tumor ya bener Tukang molor, konon Dodi punya software yang bisa mengendalikan iPhone Wawan. Akhirnya Wawan pergi untuk beli obat tidur dengan harapan dia bisa tidur dengan nyenyak.

Suasana diluar sangat gelap karena kos yang ditempati Wawan berada didalam gang. Wawan akhirnya memberanikan diri untuk keluar hanya dengan modal sarung. Langkah demi langkah dia lewati dengan hati hati karena jalan yang ditempuhnya itu berlubang dengan segenap keberanian yang ada akhirnya Wawan sampai diwarung depan kosnya itu tapi ternyata sang pemilik warung sedang tidak ada ditempat lalu Wawan melihat satu butir obat Lelap yang hanya tinggal satu lagi, Wawan-pun berniat mengambilnya tapi sesuatu dalam dirinya mengatakan dalam hati "gak barokah wan" akhirnya Wawan pasrah dan kembali lagi ke kosnya. Kos yang terletak di dekat kampusnya itu memiliki 20 kamar dengan 4 lantai yang membuat lutut Wawan lemas karena kamarnya ada di lantai 3. Akhirnya setelah perjalanan penuh perjuangan dengan lutut lemas bagaikan jomblo abis dari kamar mandi, Wawan-pun sampai ke kamarnya. Sedih, pusing dan sakit semua bercampur aduk di kepala Wawan, bagaimana tidak? besok adalah hari ujian di kampusnya sedangkan sekarang sudah jam 1 dini hari Wawan belum tidur dan pahanya merasakan nyeri apalagi Wawan belum belajar sama sekali karena dia asik nonton serial anime Naruto yang didapat dari internet. Dia tidak boleh gagal dalam ujian tersebut karena ibunya akan mengambil gadget kesayangannya itu. Wawan menginjakan kaki ke kamar kosnya itu, dia merasakan suatu hal aneh yang ada dikamarnya. Ya betul iPhonenya hilang dari kasur Wawan, akhirnya Wawan membangunkan Dodi dengan hati hati karena dia tahu penderita tumor seperti Dodi akan ngamuk jika dibangunkan jam segini.

"Dod bangun dong, oi cuk bangun dong" paksa Wawan
"Ada apa sayang?" ujar Dodi sambil memeluk Wawan
"Dasar homo!!" seraya Wawan memukul tangan Dodi
"eh sorry, Wan udah kebiasaan gue kalo bangun pasti ngelindur* dulu" ucap Dodi
"iya iya gw maafin lu cuk, tapi lu liat iPhone gw gak?" tanya Wawan
"Oh iPhone lu... Gue gak liat" ucap Dodi yang sambil ingin kembali tidur

Hati Wawan yang sudah gusar tambah galau karena gadget kesayangannya itu hilang saat dia pergi ke warung. Sampai pagi Wawan belum juga tidur, matanya merah dan hidungnya berair lalu Wawan pergi ke kamar mandi dengan masih menyimpan rasa kesal terhadap Dodi yang sudah memeluknya. Setelah bersiap siap pergi ke kampus akhirnya Wawan meninggalkan Dodi yang masih molor padahal saat itu sudah jam 7 dengan buru buru Wawan mengeluarkan motornya. Sesampainya di kampus Wawan-pun melihat papan pengumuman bahwa ujian diundur menjadi jam 9 pagi, akhirnya dengan kesal Wawan menunggu jam ujian di warung depan kampusnya itu. Dalam hati Wawan berbicara "sial banget gue, udah hp ilang datangnya kepagian terus tuh si Dodi beruntung banget bisa dateng tepat waktu karena itu anak biasanya bangun jam 8 tapi biarin aja dia kan gak punya motor jadi ke kampus naik angkot hahaha". Dan betul saja Dodi bangun jam 8 dan dia sedang buru buru karena dia tidak tahu kalau ujiannya ditunda sampai jam 9. Dodi pun kesal kepada Wawan karena dia tidak membangunkan dirinya dan pergi meninggalkannya di kosan. "Awas aja lu wan gue jailin nih" ujar Dodi. Tanpa basa basi lagi Dodi segera bergegas mencari angkot yang menuju kampusnya, setelah 15 menit menunggu Dodi belum mendapatkan angkot yang menuju kampusnya tapi beruntung salah seorang teman Dodi melihatnya di pinggir jalan dan dia menawarkan agar pergi bersama ke kampusnya itu. Setelah sampai di kampus, Dodi melihat Wawan sedang duduk di warung dengan wajah galau. Dengan bermodal laptop Dodi bisa mengaktifkan iPhone Wawan yang ada di tas Wawan sendiri ya memang dia yang menyembunyikannya. Dan rencana Dodi pun berhasil dia mengaktifkan hp Wawan serta membuka kuncinya. Akhirnya Dodi pergi menyembunyikan laptopnya disamping kelas.

Ujian pun berlangsung, soal Matematika yang rumit dan penuh angka itu cukup membuat Wawan pusing tujuh keliling dan sialnya Wawan duduk didepan dosen berkumis tebal itu yang terkenal sebagai dosen killer di kampus. Berbeda dengan Dodi yang duduk di pojok bagian tengah, dia dengan leluasanya menggunakan aplikasi Photomath yang di downloadnya kemarin tapi niat menyontek dengan mulusnya itu tertangkap oleh dosen killer yang sedang mengawas, dengan pasrah Dodi menyerahkan hpnya tersebut dengan harapan akan dikembalikan saat habis ujian tapi Wawan dengan tertawa terbahak bahak melihat HP Dodi yang disita."tunggu saja nanti wan" ucap Dodi dalam hati.

15 menit sebelum ujian selesai adalah waktu yang paling hening selama ujian lalu Dodi mulai melancarkan rencananya, dia meminta izin ke dosen untuk ke kamar mandi dan dosen killer itu memberikan izin kepada Dodi. Setelah mengambil laptopnya disamping kelas Dodi memutar video anime Boku no pico yang telah di copynya kemarin."ikkeh ahhhhh" Suasana hening kelas terpecah karena suara tersebut ya benar saja dosen killer tersebut mencurigai Wawan karena dia memang terkenal sebagai Otaku di kampusnya. Dosennya pun mengambil hp Wawan dan tak disangka sangka dosen tersebut malah tersenyum ala Yarainaka.

"Oh kamu punya episode ini? nanti selesai ujian bapak copy ya" ujar dosen tersebut

Wawan hanya terdiam sambil menelan ludah, dia sudah dibayangkan apa yang akan terjadi."Karma does exist" celetuk Dodi sambil ketawa ringan

Sekian dari cerpen Gadget mania. See you next time!

4 comments: